Kata agro atau pertanian dalam kata agroekosistem menunjukan adanya aktivitas atau campur tangan masyarakat pertanian terhadap alam atau ekosistem. Istilah pertanian dapat diberi makna sebagai kegiatan masyarakat yang mengambil manfaat dari alam atau tanah untuk mendapatkan bahan pangan, energi dan bahan lain yang dapat digunakan untuk kelangsungan hidupnya. Dalam mengambil manfaat ini masyarakat dapat mengambil secara langsung dari alam, ataupun terlebih dahulu mengolah atau memodifikasinya. Jadi suatu agroekosistem sudah mengandung campur tangan masyarakat yang merubah keseimbangan alam atau ekosistem untuk menghasilkan sesuatu yang bermanfaat.
Pengelolaan tanah secara berkelanjutan atau Sustainable Soil Management (SSM) merupakan salah satu agroekosistem dalam bidang tanah. Dalam pengelolaan tanah harus menggunakan pendekatan multidisiplin dan tidak boleh terbatas hanya pada bidang ilmu tanah (pertanian) saja. Ada tiga (3) aspek sistem pengelolaan tanah secara berkelanjutan yang selanjutnya disebut sebagai 3 pilar. 3 pilar tersebut adalah
1. Aspek Bio-fisik: Pengelolaan tanah berkelanjutan harus memelihara dan meningkatkan kondisi fisik dan biologi tanah untuk produksi tanaman dan keragaman hayati (biodiversity).
Tindakan perlakuan untuk memperbaiki kondisi tanah agar sesuai dengan kondisi yang dipersyaratkan kebutuhan tanaman dapat berupa land clearing, penterasan, pengolahan tanah, perbaikan drainase, pemupukan dan sebagainya
2. Aspek Sosial-budaya: Pengelolaan tanah berkelanjutan harus cocok atau sesuai dengan kebutuhan manusia baik secara sosial dan budaya pada tingkatan nasional dan regional.
3. Aspek Ekonomi: Pengelolaan tanah berkelanjutan harus mencakup semua biaya penggunaan lahan. Karena semua tindakan penggunaan lahan dalam pengelolaan tanah merupakan input biaya produksi yang harus dipertimbangkan apakah setiap macam tindakan perlakuan secara ekonomi dapat memberi keuntungan yang langsung dirasakan maupun keuntungan jangka panjang
Pengelolaan tanah menekankan bahwa tujuan dan sasaran yang akan dicapai dari pengaturan pemanfaatan dan penggunaan tanah dengan teknik tertentu adalah tercapainya hasil produksi secara ekonomi menguntungkan. Ada tindakan perlakuan yang berpengaruh terhadap peningkatan hasil produksi yang menguntungkan nyata pada panen, namun ada perlakuan yang bertujuan menstabilkan hasil produksi pada panen-panen berikutnya ataupun pengaruhnya nyata setelah satu dua tahun kemudian, tergantung macam dan jenis perlakuan yang diterapkan, seperti pemberian bahan organik ataupun penterasan dan sebagainya. Pengaruhnya nyata secara ekonomi setelah 1 – 3 tahun kemudian. Pemberian pupuk buatan termasuk salah satu perlakuan yang langsung memperlihatkan pengaruhnya.
Untuk mencapai hasil produksi optimal yang berkesinambungan dan berkelanjutan, sangat jelas bahwa pengelolaan tanah selalu berorientasi pada prinsip konservasi dan pengawetan tanah. Kesinambungan dan kelangsungan pencapaian hasil optimal dari suatu bidang tanah yang dikelola untuk suatu penggunaan tertentu hanya dapat dicapai bila dalam pengelolaannya selalu memperhatikan aspek konservasi dan pengawetan tanah dan air. Untuk itu setiap macam tindakan perlakuan yang dipilih tidak hanya benar sesuai pertimbangan ekonomi menguntungkan, tetapi harus pula berdasar aspek konservasi/pengawetan tanah adalah benar, efisien dan efektif (tepat guna) sesuai persyaratan keperluan konservasi tanah dan air agar keawetan kemampuan dan produktivitas tanah tetap terjaga atau dipertahankan, bahkan kalau dapat ditingkatkan.
Manajemen pengelolaan tanah (Soil Management) memiliki dampak yang besar terhadap air hujan dan infiltrasi. Jadi dua aspek penting dalam pengelolaan tanah adalah melindungi permukaan tanah dari dampak hujan dan memperbaiki struktur tanah dengan penambahan organik. Ada berbagai pilihan manajemen pengelolaan tanah yang dapat digunakan antara lain:
1. Memecah permukaan yang padat secara mekanis.
2. Melindungi permukaan dari degradasi struktural sebagai dampak turunnya hujan.
3. Meningkatkan struktur tanah, dengan penambahan pupuk kandang yang cenderung meningkatkan stabilitas struktur tanah.