Rabu, 25 Mei 2011

Gua Bawah Tanah yang Dramatis di Okinawa

leh Michael Lynch

Pembaca CNNGo Michael Lynch menjelajahi gua-gua purba di Okinawa dan menemukan arus air yang bercahaya, stalaktit dengan warna-warna psikedelik serta botol-botol minuman.

Dengan suhu rata-rata tahunan mencapai 22 derajat Celsius dan lebih dari 2000 mm curah hujan per tahun, pulau Okinawa adalah lokasi yang sangat lembab untuk dikunjungi.

Berselancar angin, berenang, snorkeling, scuba dive, jet ski, dan boating adalah aktivitas populer di sini. Anda yang tidak tertarik dengan aktivitas-aktivitas air, ada lima situs UNESCO yang bisa dikunjungi, serta berbagai festival pada bulan-bulan hangat.

Seperti laiknya pulau-pulau tropis lainnya, akan ada hari-hari hujan atau hari yang sangat panas dan lembab, saat semua pejalan lebih memilih bersembunyi di kamar hotel mereka. Tapi itu bukan liburan!

Gua Gyokusendo

Hanya 10 km dari selatan Bandara Naha, gua ini bisa dicapai dengan bus atau mobil dalam waktu kurang dari satu jam. Gua Gyokusendo adalah sistem gua terbesar kedua yang ditemukan di Jepang dan memiliki jalur sempanjang 800 meter yang bisa dilalui pengunjung.

Gua ini memiliki sungai-sungai kecil, air terjun, stalaktit dan stalagmit yang sudah terbentuk sejak 300 ribu tahun lalu. Gua ini memiliki penerangan yang baik dan sangat memperhatikan keamanan para pengunjung.

Pegangan tangan berbahan metal dan jalur pejalan kaki membuat berjalan sepanjang 800 meter di gua ini mengasyikkan. Tetapi Anda tetap harus waspada. Ada titik-titik yang licin, tempat kelembaban terakumulasi pada tali-tali tambang.

Pendeteksi gerakan akan menyalakan lampu, gua pun hidup dengan warna-warna psikedelik yang terpancar pada lapisan es stalaktit di atas kepala. Gemericik air dari sungai kecil dan air terjun bisa terdengar di sepanjang gua dan, di beberapa tempat, kolam-kolam air itu memancarkan cahaya biru dari lampu-lampu yang dipasang secara strategis di bawah permukaan air.

Meski suasananya damai, menenangkan, dan sunyi, tidak butuh imajinasi lebih untuk membayangkan kemunculan tiba-tiba sesosok monster dari bentuk dan bayangan tak biasa dari bebatuan di gua ini. Para produser film pun pernah menjadikan gua ini sebagai lokasi syuting film Godzilla pada 1974.

Gua Gyokusendo, 9.00-18.30. (November-Maret: 9.00-18.00) ¥1,200 untuk gua and Okinawa World Village. Fasilitas: kamar kecil, toko suvenir, restoran. Parkir: gratis dan tak terbatas. Untuk info lebih lanjut tentang Gua Gyokusendo, kunjungi www.japan-guide.com atau www.okinawa-information.com.




Gua dan Kuil Kin Kannon-do

Kuil Kin (Kannon), yang paling tidak ramah pejalan kaki dari tiga gua yang ada, memberikan kejutan dan sejarah yang unik. Sepatu jalan yang kuat, bukan sandal atau sandal karel, disarankan untuk mencegah terkilir atau jatuh saat menelusuri kedalaman gua.

Pada 1552, misionaris Buddha yang sedang berperjalanan dari Cina ke Jepang, diselamatkan dari kapal karam oleh para penduduk desa Kin dari taifun. Saat tinggal di sana, ia mendirikan Kuil Kin. Patung emas Buddha yang disumbangkan oleh misionaris itu duduk tersenyum di dalam gua.

Jalan turun menuju gua ini cukup curam, pegangan tangan disediakan di sepanjang tangga tapi tak lama sampai para pengunjung sampai di permukaan yang rata. Meski kering pun, jalan-jalan di gua ini bisa licin.

Sepanjang jalan, pengunjung bisa melihat hio yang dibakar dan ada persembahan-persembahan, menandakan pemujaan pada titik-titik sakral. Setelah Anda sampai pada permukaan tanah yang cukup datar, ada banyak keunikan-keunikan yang bisa dilihat.

Ada ribuan botol Tatsu Awamori (Sake khas Okinawa) berukuran 1,8 liter yang sengaja disimpan dan didinginkan di sejuknya kedalaman gua. Para pengunjung membayar ¥10 ribu per botol untuk menyimpan di rak-rak kayu yang berjejer di belakang gua selama 5 sampai 10 tahun. 

Botol-botol ini akan diberi label nama pemiliknya dan tanggal mulai disimpan. Beberapa orang bahkan menempelkan foto bayi atau pernikahan, lainnya hanya nama dan tanggal.

Para pemiliknya akan mengambil botol ini pada saat-saat istimewa, seperti kelulusan seorang anak, merayakan anak tumbuh dewasa, atau pesta peringatan tahunan.

Saat saya berjalan kembali ke puncak tangga yang licin, saya berhenti di depan patung Buddha yang tersenyum, seolah tengah menjaga harta karun di bawah dan berpikir, "Ya, saya juga akan tersenyum seperti itu."

Gua dan Kuil Kin Kannon-do, tel. +81 (0)98 968 2438 (Penyulingan Kin), buka tiap hari 9.00-17.00, ¥400. Fasilitas: kamar mandi dan toko suvenir. Parkir: di jalan sekitar dan belakang kuil. Untuk informasi lebih lanjut mengenai Kuil Kin Kannon-do, kunjungi www.showcaves.com atau www.wonder-okinawa.jp.

sumber :http://id.travel.yahoo.com/jalan-jalan/56-gua-bawah-tanah-yang-dramatis-di-okinawa 

Kamis, 05 Mei 2011

Cara Mengatasi Rambut Rontok

Rambut rontok adalah masalah umum yang dialami setiap orang. Namun terkadang, kita tidak mengetahui cara yang tepat untuk mengatasinya. Agar kerontokan rambut bisa diminimalkan, ikuti beberapa kiat dari Ehow berikut ini.
Kerontokan rambut bisa diatasi dengan berbagai cara, tergantung penyebabnya. Kerontokan rambut bisa terjadi karena kebiasaan yang salah, perawatan rambut yang salah, atau pola makan yang salah.

Kebiasaan dan perawatan yang menyebabkan kerontokan rambut
1. Tidur dalam keadaan rambut terikat, sehingga membuatnya kusut dan mudah rontok
2. Menyisir (secara kasar) rambut dalam keadaan basah. Rambut yang basah menjadi lebih rapuh dan mudah rontok saat disisir.
3. Menata rambut dengan pengering bersuhu terlalu panas, sehingga membuat lapisan terluar rambut rusak, mudah patah juga rontok.
4. Terlalu sering memberikan obat kimia ke rambut seperti obat pelurus rambut, pengeriting dan sebagainya, sehingga membut rambut semakin rapuh.
5. memilih shampo yang tidak sesuai dengan jenis rambut.
6. Keramas dengan air terlalu panas sehingga merusak lapisan rambut dan membuatnya rapuh.

Untuk mengatasi kerontokan, Anda harus menghentikan kebiasaan di atas. Sisirlah rambut Anda sebelum pergi tidur untuk mengurangi kekusutannya di pagi hari. Memilih shampo bayi juga bisa jadi pilihan, karena kandungan di dalam shampo tersebut lebih lembut dan ringan. Sehingga cocok bagi mereka yang memiliki rambut dan kulit kepala sensitif.

Alas bantal ternyata juga bisa membuat rambut rontok. Alas bantal yang terbuat dari bahan katun biasanya punya serat kain lebih longgar dan memungkinkan rambut tersangkut di dalamnya, sehingga patah saat kita mengangkat kepala. Menurut para ahli, alas bantal dari bahan satin terbukti lebih aman bagi rambut.

Kerontokan rambut juga bisa diakibatkan rambut Anda terlalu panjang dan berat, sehingga kulit kepala tak kuat menahannya. Untuk itu potonglah ujung rambut Anda atau ganti potongan rambut dengan model yang lebih pendek.

Salah pola makan
Kerontokan rambut juga bisa terjadi karena gizi yang tidak seimbang dalam tubuh. Sebab kerontokan yang paling umum adalah anemia atau kekurangan sel darah merah dalam tubuh. Untuk mengatasinya, Anda perlu menyantap makanan yang mengandung zat besi untuk menyeimbangkan kadar sel darah merah. Ikan dan sayuran hijau bisa menjadi pilihan yang tepat.

Selain itu vitamin C juga berfungsi mengasimilasi zat besi dalam tubuh. Anda disarankan menyantap aneka buah yang kaya vitamin C seperti jeruk, stroberi dan sebagainya.

Selamat mencoba!

Sumber : http://id.promotion.yahoo.com/stylefactor/artikel/post/stylefeatures/82/langkah-langkah-mengatasi-kerontokan-rambut.html

Selasa, 03 Mei 2011

“IDENTIFIKASI DAN KALIBRASI ALAT TANAM”


BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Penanaman
  • Penanaman merupakan salah satu kegiatan yang sangat penting dalam budidaya tanaman.
(AnonymousA. 2011)
  • Penanaman adalah kegiatan menanam benih pada medium yang telah disediakan sesuai prosedur baku.
(AnonymousB. 2011)
  • Penanaman yaitu aktivitas yang dilakukan pada budidaya tanaman.
(AnonymousC. 2011)
  • Penanaman adalah tindakan dalam menanam benih pada suatu lahan atau tanah.
(AnonymousD .2011)
2.2 Alat Tanam
2.2.1 Macam-Macam Alat Tanam
Macam dan jenis alat/mesin penanam dapat digolongkan menjadi 3 golongan berdasarkan sumber tenaga atau tenaga penarik yang digunakan, yaitu:
1. Alat penanam dengan sumber tenaga manusia
Alat penanam dengan sumber tenaga manusia dapat pula digolongkan menjadi 2 golongan, yaitu:
  • Alat penanam tradisional
Alat penanam tradisional yang umum digunakan adalah alat yang
disebut tugal. Tugal merupakan alat yang paling sederhana yang dapat digerakkan dengan tangan dan cocok untuk menanam benih dengan jaraktanam lebar.
Tugal bentuknya bermacam-macam sesuai dengan modifikasi suatudaerah atau negara. Bentuk tugal di Indonesia merupakan bentuk tugal yang paling sederhana, karena pada tugal tersebut tidak terdapat bentuk mekanisme pengeluaran benih. Disini benih dimasukkan kedalam tanah secara terpisah, artinya memerlukan bantuan orang lagi. Tidak demikian halnya pada tugal yang telah dikembangkan di India dan Inggris. Berat alat ini berkisar 0,2 sampai 2,0 kg.
  • Alat penanam semi-mekanis
Bentuk dan macam alat penanam semi-mekanis ini juga bermacam-macam sekali. Alat-alat penanam ini cocok digunakan, baik pada tanah-tanah ringan maupun berat serta cocok untuk benih-benih berukuran besar dan kecil. Dengan berat alat 12 sampai 15 kg.
(Surman, R.L, 1989)
2. Alat penanam dengan sumber tenaga hewan
Alat penanam dengan sumber tenaga hewan juga banyak sekali macamnya, tergantung modifikasi suatu daerah serta jenis benih yang akan ditanam.
(. 2011)
3. Alat penanam dengan sumber tenaga traktor
Alat penanaman dengan sumber tenaga dari traktor dapat digolongkan menjadi 3 golongan., yaitu:
  1. Alat penanaman sistem baris lebar
Alat baris penanaman sistem baris lebar ini telah dirancang untuk menempatkan benih-benih dalam tanah dengan jarak baris tanam satu dengan yang lain cukup lebar, sehingga akan mungkin dilakukan penyiangan dan meningkatkan efisiensi pemanenan. Alat penanam seperti ini banyak digunakan untuk tanaman seperti : jagung, kapas, sorgum, serta kacangkacangan.
  1. Alat penanaman sistem baris sempit
Alat penanam tipe ini adalah dirancang khusus untuk menanam benihbenih kecil atau rumput-rumputan dalam baris dan alur yang sempit serta kedalaman yang seragam. Karena inilah, maka pengoperasian alat-alat mekanis dalam baris kecil sekali kemungkinannya.
Alat penanam sistem baris yang sempit ada yang mempunyai corong pemasukan yang hanya untuk benih saja dan adapula yang mempunyai corong yang cukup luas namun terbagi menjadi dua bagian, satu bagian menjadi tempat benih dan bagian lain menjadi tempat pupuk.
  1. Alat penanaman sistem sebar
Penanaman sistem sebar merupakan cara penanaman yang paling lama dan sederhana. Penebaran benih dengan mengunakan mesin lebih teliti dan cepat bila dibandingkan penebaran dengan tangan.
(E. V. POPOF,1986)
2.2.2 Bagian-Bagian Alat Tanam
1. Alat penanam dengan sumber tenaga manusia
  1. Alat penanam tradisional
Bagian-bagian utama dari tugal menurut fungsinya adalah sebagai berikut :
  • Tangkai pegangan
  • Tempat atau kotak benih
  • Saluran benih
  • Pengatur pengeluaran benih
  1. Alat penanam semi-mekanis
Bagian-bagian utama dari alat penanam tipe ini adalah :
  • Tangkai pendorong
  • Roda depan
  • Kotak benih
  • Pengaturan pengeluaran benih
  • Saluran benih
  • Pembuka alur
  • Penutup alur
  • Roda belakang
2. Alat penanam dengan sumber tenaga hewan
Bagian-bagian alat penanaman sederhana ini adalah :
  • Batang tarik
  • Batang pengendali
  • Pembuka alur
  • Corong benih
  • Saluran benih
3. Alat penanam dengan sumber tenaga traktor
  1. Alat penanaman sistem baris lebar
  • Pembuka alur
  • Corong benih
K
  1. Alat penanaman sistem baris sempit
Bagian-bagian utama dari alat penanam sistem baris sempit ini adalah :
  • · Kerangka
  • · Roda-roda
  • · Kotak benih dan pupuk
  • · Pengatur pengeluaran benih
  • · Saluran benih
  • · Pembuka alur
  • · Pengatur kedalaman
  • · Penutup dan penekan alur
c. Alat penanaman sistem sebar
  • · Kerangka
  • · Roda-roda
  • · Kotak benih dan pupuk
  • · Pengatur pengeluaran benih
  • · Saluran benih
  • · Pembuka alur
  • · Pengatur kedalaman
(E. V. POPOF,1986)
2.2.3Prinsip Kerja Alat Tanam
1. Alat penanam dengan sumber tenaga manusia
  1. Alat penanam tradisional
Prinsip kerja tugal ini adalah jika ujung tugal ditancapkan atau dimasukkan kedalam tanah, maka tekanan ini akan menyebabkan terbukanya mekanisme pengatur pengeluaran benih sehingga dengan sendirinya benih-benih akan jatuh kedalam tanah.
  1. Alat penanam semi-mekanis
Tugal semi mekanis yang menggunakan pegas pada saat mata tugal masuk kedalam tanah. Pengatur pengeluaran benih tertekan keatas oleh permukaan tanah. Kemudian mendorong tangkai pegas, sehingga lubang benih terbuka dan benih pun terjatuh ke bawah yang dibuat oleh mata tugal. Selanjutnya pada saat tugal diangkat dari permukaan tanah, benih kembali pada posisi semula karena kerja dari pegas, dan gerakan ini menutup lubang jatuhnya benih.
Mekanisme penjatuhan benih berlangsung dengan putaran roda dengan melalui batang penghubung antara penutup/pembuka lubang jatuhnya benih dengan lempengan pengungkit dipusat roda depan.
Alat penanaman semi-mekanis jenis lain adalah yang ditarik tenaga manusia, sebagai contoh alat penanaman pada desain IRRI dengan jumlah jalur 6. Mekanisme penjatuhan padi dengan alat tersebut juga menggunakan putaran roda dimana putaran ini memutar lempeng penjatuh benih melalui sumbu selebar alat. Syarat-syarat penggunaan jenis alat ini adalah keadaan tanah sawah harus ”macek-macek” dan benih gabahnya harus direndam dulu selama 2 kali 24 jam.
2. Alat penanam dengan sumber tenaga hewan
Alat penanam tipe ini yang paling sederhana adalah tipe yang hanya mempunyai satu atau dua buah jalur dengan pemasukan benih dilakukan secara terpisah, artinya benih dijatuhkan oleh operator melalui corong pemasukan terus melalui saluran benih yang kemudian sampai dan masuk kedalam tanah. Alat penanaman dibuat dari logam kecuali corong pemasukan dan saluran benih. Kedalaman dan jarak tanam dapat diatur sesuai dengan kebutuhan.

3. Alat penanam dengan sumber tenaga traktor
  1. Alat penanaman sistem baris lebar
Berdasarkan cara penempatan benih dalam tanah, maka alat penanam sistem baris lebar dapat dibagi 3 tipe yaitu : drill, hill-drop dan checkrow. Sedangkan untuk penempatan alat pananam pada traktor dapat dibagi 2 golongan, yaitu : trailing dan mounted.
  1. Alat penanaman sistem baris sempit
Penanaman sistem baris sempit ini hamper sama dengan system baris lembar yang bebeda hanya pada jarak antar benih sempit.
  1. Alat penanaman sistem sebar
Penanaman sistem sebar ini memerlukan adanya pembuka alur, maka dari itu harus disiapkan dengan pengolahan tanah yang menggunakan peralatan seperti garu piring. Dan juga sistem ini tidak memerlukan penutupan. Penutupan kemudian dapat dilakukan dengan garu paku atau yang lainnya. Alat penanaman sistem sebar terdapat 3 sistem alat, yaitu :tipe sentrifugal atau endgate, tipe pesawat terbang dan penebar rumput-rumputan.
(Surman, R.L, 1989)
2.3 Mattering Device
2.3.1 Pengertian Mattering Device
  • Mattering Device merupakan bagian dari alat tanah yang berada pada posisi tengah ataupun bawah yang berfungsi untuk mengatur pengeluaran benih sehingga benih dapat jatuh dengan jumlah tertentu dan jarak tertentu sehingga proses penanaman bisa berjalan sesuai dengan aturan yang berlaku dalam penanaman benih.
  • Mattering Device merupakan alat untuk membagi benih dalam jumlah tertentu sesuai dengan persyaratan yang dituntut oleh pertumbuhan tanam. Terdapat bermacam-macam bentuk tergantung dari sifat karakteristik benih dan jarak yang dikehendaki.
2.3.2 Macam-Macam Mattering Device
  • Horizontal Feed/Rotor matering devices
  • Vertical Feed/Rotor matering devices
(Hardjoanidjojo S,2000)


BAB III
DATA DAN PERHITUNGAN
DIKERTAS


BAB IV
PEMBAHASAN
Alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum,yaitu: seperangkat Seed Table, Two Handible Planter, Seed Drill, Rotary job Planter, biji-bijian seperi kacang hijau, timbangan,stopwatch dan meteran.
Cara Kerja pengenalan dasar mesin penanam:
a. mengamati kondisi fisik dari mesin penanam berikut alat pendukungnya.
b. menimbang masa 100 biji bahan yang digunakan
LIAT DI BUKU
Pengenalan dasar mesin penanam ini dimaksudkan untuk mengetahui teknis mesin tersebut serta cara pengaturan tiap – tiap bagiannya hubungannya dengan penggunaan mesin penanam untuk melakukan penanaman suatu jenis tanaman dengan dosis benih tertentu. Alat penanam benih berfungsi untuk meletakkan benih yang akan ditanam pada kedalaman, jumlah tertentu dan seragam, dan pada sebagian besar alat penanam dapat menutup benih dengan tanah. Mesin ini memiliki jenis mesin penanam tipe drill, jenis alat pengeluaran benih horizontal feed, jenis tabung penyalur tabung spiral, dan jenis alat pembuat alurnya adalah disk. Jenis alat penutup benihnya adalah drag chain, dnegan jenis benih yang ditanam adalah biji-bijian. Ukuran panjang conveyeor adalah 5,70 m,mattering device 8mm, keliling roda penggerak 1,1 m jarak antar alur tanam 0,45 m, rataan putaran roda penggerak 12 rpm. Seeder ini mempunyai bagian – bagian penting, yaitu: seed matering device (SMD), tabung penyalur (seed tube), alat pembuat alur (furrow opener), dan alat penutup alur (seed coveting device). Selain itu juga terdapat kerangka, roda – rada, kotak benih, pengatur SMD, dan drag chain. Seed matering devices. Alat ini mempunyai fungsi sebagai pembagi benih dalam jumlah tertentu sesuai dengan persyaratan yang dituntut oleh pertumbuhan tanaman. Jenis seed matering devices seeder yang diamati adalah horizontal feed / rotor matering devices. Tabung penyalur (seed tube). Alat ini berfungsi sebagai penyalur benih ke alur yang telah dibuat oleh furrow opener. Kecepatan pengaliran benih ditentukan oleh pemantulan benih pada dinding saluran, hambatan dan panjang saluran. Alat pembuat alur (furrow opener).Alat ini berfungsi membuka alur dalam tanah tempat biji akan ditanam. Bentuk alat disesuaikan dengan keadaan permukaan tanah (jenis tanah, vegetasi, seresah, dan kekasaran permukan). Pada praktikum ini, jenis furrow opener seeder ini adalah disk. Alat penutup alur (seed covering device). Alat ini bekerja sebagai penutp benih yang sudah berada dalam alur dengan tanah kembali. Bentuk dari alat penutup alur dipengaruhi oleh keadaan tanah dan iklim. Dari berbagai macam alat penutup alur, seeder ini berjenis rantai (drag chain). Kerangka. Kerangka dipasang kokoh serta diperkuat pada sudut – sudutnya. Kerangka harus cukup kuat untuk mencegah kelengkungan dan menjaga agar bagian – bagian tetap dalam keadaan sejajar, mengingat semua bagian dihubungkan oleh kerangka. Kotak benih.Kotak ini dibuat dari logam, dan harus mempunyai kapsitas yang besar. Selain itu juga mempunyai tutup yang rapat yang berfungsi melindungi kotak (khususnya benihnya) dari hujan. Perkembangan dan pertumbuhan suatu benih setelah ditanam tergantung pada viabilitas benih, kondisi tanah dan air serta lingkungan hidupnya. Penggunaan mesin tanam berpengaruh pada kedalaman tanam, jumlah benih tiap lubang, jarak antar lubang dalam baris dan jarak antar baris. Selain itu ada kemnungkinan kerusakan benih dalam proses aliran benih oleh alat tanam. Pada seeder dilakukan percobaan untuk mengetahui apakah variasi bukaan SMD mempengaruhi keseragaman pengeluaran benih pada tiap-tiap seed tube. Percobaan dilakukan dengan pembukaan SMD dengan variasi 1/3, 2/3, dan 3/3. Dari alat pengeluaran benih diambil 7 sampel, dan dari tiap pembukaan SMD percobaan diulang sebanyak 5 kali. Analisa perhitungannya menggunakan analisa variasi satu arah dan dua arah.
Dilihat dari hasil perhitungan kecepatan pengeluaran benih dan kebutuhan benih per hektar dapat disimpulkan bahwa semakin besar kecepatan pengeluaran benih maka semakin besar kebutuhan benih per hektar. Beberapa sifat fisik benih yang mempengaruhi penggunaan mesin penanam adalah sebagai berikut :
  • Keseragaman bentuk dan ukuran
  • Jumlah per-satuan volume
  • Ketahanan terhadap tekanan dan gesekan


BAB V
PENUTUP

Penerapan teknologi alat tanam di ini dapat membantu para petani untuk menanam benih , seperti : jagung, kacang ijo, kedelai, kacang tanah, dan lain-lain. Dengan adanya alat tanam maka akan mempermudah dalam penanaman denga waktu yang relatif singkat. Dengan demikian alat tanam benih yaitu seperangkat Seed Table ini merupakan salah satu alat yang patut dikembangkan untuk meningkatkan produktivitas tanaman berdasarkan pada efesiensi penanaman, kapasitas penanaman, desain yang  fleksibel, kemudahan operasional, ketepatan penanaman, dan kemudahan untuk diadopsi oleh pengusaha alat dan mesin pertanian. Selain itu alat tanam ini sudah dapat menjawab permasalahan yang telah dihadapi petani dalam proses penanaman benih


DAFTAR PUSTAKA
AnonymousA. 2011. Sosialisasi Peningkatan Pemanfaatan Traktor Untuk Penanam Biji – Bijian.http://www.epetani.deptan.go.id. Diakses tanggal 9 April 2011
AnonymousB. 2011. Alat dan Mesin Penanaman. http://www.ocw.usu.ac.id. Diakses tanggal 9 April 2011
AnonymousC.Budidaya Sedap Malam. 2011.. http://www. agribisnis.deptan.go.id. Diakses tanggal 9 April 2011
AnonymousD. 2011.Alat Penanaman. http://www. ucupneptune.blogspot.com. Diakses tanggal 9 April 2011
E. V. POPOF,1986.Mekanika Tanah. Erlangga Jakarta.
Surman, R.L, 1989, Mengerjakan Tanah dan Alat-Alat Pertanian, SPMA Cetakan ke II, Jakarta.
BPM. ARENDS, 1980. MOTOR BENSIN, Erlangga Jakarta.
Hardjoanidjojo S, Pengantar Keteknikan Pertanian, IPB, Bogor.

Senin, 02 Mei 2011

Laporan Tanah


1.  PENDAHULUAN
1.1              Latar belakang
Tanah adalah campuran butir-butir dari berbagai ukuran dan bahwa ada hubungan yang erat antara penyebaran besar butir dan sifat tanah. Para ahli menyatakan berat tanah dalam istilah kerapatan butir-butir yang menyusun tanah.
Nilai berat suatu tanah digunakan secara luas. Ini diperlukan untuk konversi prosentase air dalam berat ke kandungan air volume untuk menghitung porositas jika berat jenis partikelnya diketahui dan untuk memperkirakan berat dari volume tanah yang sangat besar.Nilai berat suatu tanah berbeda-beda tergantung kondisi struktur tanahnya, terutama dikaitkan dengan pemadatan. Oleh karena itu, berat isi sering digunakan sebagai ukuran struktur tanah.
Berat jenis partikel dari suatu tanah memperlihatkan kerapatan dari partikel secara keseluruhan. Hal ini menunjukkan sebagai perbandingan massa total dari partikel padatan dengan total volume dan tidak termasuk ruang pori diantara partikel (termasuk berat air dan udara). Besarnya berat jenis partikel bahan organik umumnya berkisar antara 1,3 sampai 1,5 gram persentimeter kubik.
Berat tanah dapat diukur dengan metode ring, clod, boring, dan radioaktif (sinar gamma). Metode ring sangat mudah dan sederhana seta praktis untuk tanah- tanah yang tidak bersifat mengembang mengerut. Tetapi sebaliknya pada tanah yang bersifat mengembang mengerut digunakan metode clod. Sedangkan metode boring dan radioaktif biasanya digunakan secara langsung dilapangan.

1.2              Tujuan

-Untuk memahami pengertian dari berat isi dan berat jenis tanah
- Untuk memahami faktor – faktor yang mempengaruhi berat isi dan berat jenis tanah.
 -Untuk mengetahui  cara menentukan berat isi dan berat
Ø jenis tanah
- untuk mengetahui dan dapat menentukan besarnya berat isi dengan menggunakan metode ring pada tanah joyogrand.


2.  TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Definisi berat isi (BI) dan berat jenis (BJ)
-Bobot berat isi tanah ( Bulk density ) adalah  berat tanah utuh (undisturbed) dalam keadaan kering dibagi dengan volume tanah, dinyatakandalam g/cm3 (g/cc).

( Anonymous a,2010)
-Bobot berat isi tanah adalah kerapatan tanah per satuan volume yang dinyatakan dalam dua batasan berikut ini:
(1) Kerapatan partikel (bobot partikel = BP) adalah bobot massa partikel padat per satuan volume tanah, biasanya tanah mempunyai kerapatan partikel 2,6 gram cm-3, dan
(2) Kerapatan massa (bobot isi = BI) adalah bobot massa tanah kondisi lapangan yang dikering-ovenkan per satuan volume.
(Madjid, A. 2007)
- Bobot berat isi adalah perbandingan antara massa tanah dengan volume partikel ditambah dengan ruang pori diantaranya.

(Tim Dosen, 2009)
- Bobot isi tanah (Bulk Density) adalah ukuran pengepakan atau kompresi partikel-partikel tanah (pasir, debu, dan liat).

(Pearson et al., 1995).
-- Bobot jenis partikel (particle density) dari suatu tanah menunjukkan kerapatan dari partikel dapat secara keseluruhan.
( Anonymous a,2010)
-Bobot jenis partikel ( particle dencity) adalah bobot massa partikel padat, persatuan volume tanah (partikel tanah tanpa pori)
( Tim dosen, 2010)
- Bobot Berat Jenis partikel adalah berat tanah kering per satuan volume partikel-partikel padat (tidak termasuk volume pori-pori tanah).
(Hardjowigeno, 1992)

2.2 Metode pengukuran bobot berat isi (BI) dan bobot jenis partikel (BJ)
a)      Metode silinder
Metode silinder sangat mudah dan sederhana serta praktis untuk tanah-tanah yang tidak bersifat mengembang mengerut, dan pengukuran bobot isi denngan menggunakan silinder yaitu pipa PVC yang berbentuk tabung ditancapkan kedalam tanah sampai bagian atas silinder tanah.

b)       Metode Clod
Pengukuran bobot isi dengan metode clod digunakan pada tanah yang bersifat mengembang dan mengkerut serta sulit diambil contohnya dengan silinder.
Yaitu dengan pelapisan dengan parafin, dengan rumus
BI =  [(w × a) / b (c-a/p)]
Dimana:
w = berat jenis air

c)      Metode Wash Boring
metode ini dilakukan menggunakan menggunakan mata bor cross bit yang mempunyai kecepatan putar 375 rpm dan tekanan ± 200 kg.kemudian tanah dikikis, pengikisan dibantu dengan tiupan air lewat lubang stang bor yang dihasilkan pompa seniri fulgar 3. Hal ini yang menyebabkan tanah yang terkikis terdorong keluar dari lubang bor.

d)     Metode Radioaktif / sinar gamma
Metode ini pada pengukuran Berat Isi (BI) digunakan secara langsung ditempat terbuka (lapangan) pada tanah-tanah yang mudah mengembang serta mengerut, sehingga dalam penetapanya diperhitungkan pada kondisi hisapan bor.


(Anonymous a, 2010)

2.3 Faktor yang mempengaruhi bobot berat isi (BI) dan bobot jenis partikel (BJ)
 Faktor yang mempengarui bobot berat isi (BI)
a)      Tekstur
Bila terjadi pemadatan maka tekstur tanah semakin halus, pori kecil, berat isi semakin mantap. Sebaliknya apabola tidak terjadi pemadatan tektur tanah semakin kasar dan berat isi tanah semakin kecil.




b)      Struktur
Jika Tanah yang mempunyai struktur yang mantap (lempeng) mempunyai (BI) yang lebih tinggi daripada tanah yang mempunyai struktur yang kurang mantap (remah)

c)      Pengelolaan tanah
 Dengan melakukan pengelolaan tanah maka dapat memperbesar pori, apabila pori tinggi berat isi rendah. Namun apabila pengelolaan tanah dilakukan tanpa melihat system mekanisasi yang tepat akan mengakibatkan pemadatan, dimana pori kecil, sedangkan berat isi tanah semakin mantap. Misalnya jika suatu tanah sering diolah, maka  tanah tersebut memiliki berat isi yang tinggi daripada tanah yang dibiarkan saja.

d)     Kandungan bahan organik
Jika didalam tanah tersebut banyak ditemukan bahan organik tanah tersebut memiliki Berat Isi lebih banyak. jadi bahan organik sebanding lurus dengan bobot isi.

e)      Agregasi
Agregasi merupakan proses pembentukan agregrat-agregrat tanah dengan terbentuknya agregat-agregat itu, tanah menjadi berpori-pori, sehingga tanah menjadi gembur, dapat menyimpan dan mengalirkan udara dan air. Agregat tanah memiliki ukuran yang lebih besar daripada partikel-partikel tanah. Semakin cepat proses agregasi maka semakin padat berat isi tanah tersebut.
(Hakim, 1986)

Faktor yang mempengaruhi bobot jenis partikel (BJ)

a.       Tekstur Tanah
Partikel-partikel tanah yang ukuran partikelnya kasar, memilki nilai berat jenis yang semakin rendah  misalnya pasir, ukuran partikel pasir lebih besar daripada ukuran partikel liat sehingga berat jenis pasir lebih rendah dari pada liat dan sebaliknya.

(Darmawijaya, 1997)

b.       Bahan Organik Tanah
Bahan organik tanah merupakan penimbunan dari sisa-sisa tanaman dan binatang yang sebagaian telah mengalami pelapukan dan pembentukan kembali. Bahan Organik tanah memiliki berat jenis tanah. Semakin banyak kandungan bahan organik tanah, menyebabkan semakin tingginya berat jenis tanah, serta semakin halus partikel tanah tersebut.

(Rahardjo, 2001)
2.4 Faktor yang di pengaruhi bobot berat isi (BI) dan bobot berat jenis partikel (BJ)

Faktor  yang di pengaruhi bobot berat isi (BI)
·         Infiltrasi air
Bobot berat isi mengakibatkan proses infiltrasi semakin lambat, bobot berat isi tanah semakin mantap dan pori tanah semakin kecil.
·         Konsistensi
Bobot berat  isi mengakibatkan konsistensi semakin mantap, tekstur tanah semakin halus dan berat isi semakin mantap
·         Penggerak akar
Bobot berat  isi tanah mengakibatkan penetrasi pergerakan akar semakin sulit,
·         Pengelolaan tanah
Pengolahan tanah sulit dilakukan apabila berat isi tanah semakin mantap. Maka di perlukan alat khusus untuk mengolahnya.

Factor yang dipengaruhi oleh berat jenis partikel (BJ)
·         Porositas
Pori maka berat jenis tanah semakin tinggi namun porositas semakin rendah.
·         Pengolahan lahan
Misalnya tanah liat, tanah liat mempunyai berat jenis partikel yang tinggi maka untuk mengolah tanahnya sangat sulit dilakukan.

3 METODOLOGI

3.1 Alat dan bahan

a)      Alat :

·         Cetakan / Cawan
·         Timbangan digital
·         Oven

b). bahan :

·          Tanah yang diambil di joyogrand yang diambil dengan metode ring

3.2 Alur kerja


Siapkan alat dan bahan
Timbang awal bobot cetakan
Keluarkan tanah dari ring
Potong sisi-sisi tanah
Masukkan tanah kedalam cetakan
Hitung volume tanah
Oven tanah dengan suhu 105°C selama 24 jam
Setelah 24 jam timbang kembali tanah






3.3 analisis perlakuan
Perlakuan yang dilakukan pada saat praktikum sebagian besar sama seperti yang dilakukan dijurnal yaitu untuk menetapkan berat isi tanah yang digunakan adalah metode ring/silinder. Penetapan berat isi tanah dilakukan dengan menggunakan tanah utuh yang berasal dari ring sample. Sedangkan metode yang digunakan untuk menetapkan berat jenis tanah adalah metode perhitungan dengan menggunakan labu ukur atau piknometer. (Anonymous a ,2010)
Metode yang dipakai dalam pengamatan adalah metode ring. Cara kerjanya sangat mudah yaitu contoh tanah dalam ring sample yang telah diketahui volumenya (volume tanah sama dengan volume ring) ditimbang dengan timbangan digital, kemudian ditetapkan kadar airnya. Untuk selanjutnya, dimasukkan ke dalam oven dan dihitung berat kering tanahnya. Metode ini tidak tepat untuk tanah yang bersifat mengembang dan mengkerut. (Anonymous b , 2010)


4.HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Tabel hasil paraktikum

Tanah
Diameter Silinder
Tinggi Silinder
X
(gr)
Y
(gr)
Massa Tanah
Z
Volume Tanah
BI (gr)
Basah
Kering
I
6 cm
6,5 cm
217,46
10,39
207,07 gr
155,95 gr
32,7%
183,69 m3
0,849
II
6 cm
3 cm
111,18
9,68
101,50 gr
89,79 gr
13,04%
84,78 m3
1,058
Penghitungan kadar air tanah 1 :                          
 Z =
     = x100%
     =
     = 32,7 %

Penghitungan volume tanah 1 :
 
      = 3,14.(3)2.6,5
      = 3,14.9.6,5
      = 3,14.58,5
      = 183,69 m3

            Penghitungan BI tanah 1 :
BI =
     =
     =
     =
     = 0,849 gr

Penghitungan kadar air tanah 2 :
Z =
   =
   = 0,1304x100%
   = 13,04%

Penghitungan volume tanah 2 :
 
     = 3,14.(3)2.3
     = 3,14.9.3
     = 3,14.27
     = 84,78 m3


Penghitungan BI tanah 2 :
BI =
     =
     =
     =
     = 1,058 gr


4.2 Pembahasan
Pada saat praktikum Perhitungan kadar air dirumuskan dengan: BB-BKO:BKO×100%, Perhitungan volume tanah di rumuskan dengan πr2t dan berat isi dirumuskan dengan
BI =
Perbandingan berat tanah yang telah dioven selama 24 jam dengan tanah yang tidak dioven yaitu lebih berat tanah yang tidak dioven. Ini dikarenakan tanah yang tidak dioven masih mengandung berat air dan udara yang terkandung didalamnya dan juga pori-pori yang terdapat pada tanah.
Sedangkan berat tanah yang sudah dioven sudah tidak lagi terdapat kandungan air sehingga berat yang diukur lebih ringan dibandingkan pada tanah yang tidak dioven.Tetapi pada tanah yang dioven masih memiliki ruang poris ehingga masih harus mencampur tanah dengan air mendidih kemudian baru diukur beratnya. Ini dilakukan untuk menghilangkan kandungan udara dan ruang pori tanah.(Anonymous a,2010)

4.3 Perhitungan bobot berat isi (BI)
Perhitungan berat isi tanah pada luas lahan dengan kedalaman tertentu menggunakan satuan volume (m3), sedangkan pupuk, kapur atau pembenah tanah dalam satuan berat, sehingga volume tanah harus diubah terlebih dahulu menjadi satuan berat (kg atau ton). Untuk mengubah menjadi satuan berat maka diperlukan data berat isi tanah.
Pada perhitungan tanah dengan metode ring dapat digunakan rumus :
BI =

Keterangan :
x  = berat tanah
y  = berat cawan
z  = kadar air

Misalnya pada hasil praktikum berat isi dihitung dengan rumus :                                                                             
            Penghitungan BI tanah 1 :                                      
BI =
     =
     =
     =
     = 0,849 gr

Ø  Penghitungan BI tanah 2 :
BI =
     =
     =
     =
     = 1,058 g
4.4 Pengaruh kadar berat isi dan berat jenis partikel dalam bidang pertanian
Pengaruh terhadap pengolahan lahan dari berat isi dan berat jenis tanah sangat banyak, di antaranya dalam proses infiltrasi tanah, jika sebuah tanah memiliki rongga atau pori-pori yang banyak maka penyerapan air akan baik atau cepat. Seperti halnya pada tanah berpasir, tanah ini sering digunakan dalam pembuatan lapangan sepak bola yang memerlukan penyerapan air lebih cepat namun tidak untuk media pembudidayaan tanaman.
Pengolahan lahan sangat diperlukan untuk menjaga kesuburan tanah. Tanah yang berstruktur mantap berat isinya juga akan tinggi. Itu dikarenakan tanah tersebut memiliki kerapatan yang tinggi, sehinga akar dari tumbuhan atau tanaman tesebut akan sulit menembus atau memecah tanah dan air akan sulit untuk meresap kedalam tanah, sehingga air akan mudah tergenang di atas permukaan tanah. Untuk mengatasi itu, maka diperlukan pengolahan tanah yang baik, diantaranya dengan cara membajak tanah dan menggemburkan tanah. Dengan membajak tanah, akan membuat ronga atau pori-pori dalam tanah menjadi lebih banyak, sehingga penyerapan air, udara, dan berbagai mineral yang dibutuhkan tanaman dapat lebih mudah.
Dalam mempelajari berat isi dan berat jenis tanah dapat ditentukan berapa pupuk yang dibutuhkan untuk pemupukan lahan tersebut sehingga kita dapat meminimalisir pemakaian pupuk. Dengan kata lain dalam teorinya, pengolahan lahan dapat mengurangi berat isi dan berat jenis tanah pada suatu jenis lahan. Sehingga akar tanaman bisa menembus tanah dengan baik dan tanaman bisa tumbuh dengan subur, baik pada lahan semusim, lahan produksi, dan lahan kampus.

( Hanafiah, 2005 )


4.5 kajian pengaruh berat isi dan berat jenis partikel dalam usaha pertanian
Berat isi berhubungan dengan padatan, porositas dan bahan organic. Dalam pengaplikasiannya, kondisi Berat isi sangat mempengaruhi infiltrasi, konsistensi, pergerakan akar dan pengolahan lahan. Nilai Berat Isi yang baik Biasanya pada tanah-tanah pertanian tanpa pemadatan:
Tekstur
BI (g/cm3)
Berpasir
1.5-1.8
Berlempung
1.3-1.6
Berliat
1.1-1.4

Pada tanah pertanian tanpa pemadatan:
Tekstur
BI
g/cm3
Porositas
cm3/cm3
Berpasir
1.5-1.8
0.4 to 0.3
Berlempung
1.3-1.6
0.5 to 0.4
Berliat
1.1-1.4
0.6 to 0.5




Pemadatan juga dapat diakibatkan oleh tumpukan air hujan dan erosi. Kandungan bahan organic yang terkandung belum mampu mempangaruhi struktur dan jumlah pori-pori. Selain adanya pengolahan tanah yang sangat mempengaruhi ruang pori yang secara langsung mengubah berat jenis isi.soepardi (1983) menyatakan bahwa pengolahan tanah dapat menaikkan berat isi jenis tanah.
( Tim dosen, 2010)


5 KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berat isi adalah perbandingan antara massa tanah dengan volume partikel ditambah dengan ruang pori yang berada diantaranya. Sedangkan berat jenis adalah perbandingan massa total dari partikel padatan dengan total volume yang di dalamnya tidak termasuk ruang pori yang ada.
 Faktor yang mempengaruhi berat isi tanah adalah
·         tekstur tanah
·          pengolahan tanah
·         bahan organic dan
·         agregasi tanah.
Sedangkan faktor yang mempengaruhi berat jenis pertikel tanah adalah
·         tekstur tanah dan
·         bahan organik tanah.

 Untuk mengetahui berat isi dan berat jenis tanah dapat digunakan metode ring seperti yang dilakukan pada praktikum kali ini. Namun metode ini tidak tepat untuk tanah yang bersifat mengembang dan mengkerut. Ada pula metode lain yang dapat digunakan yaitu metode Clod, wash boring dan radioaktif ( sinar gamma )

5.2 Saran
 Materi berat isi dan berat jenis tanah sangat bermanfaat bagi mahasiswa. Tetapi dalam kegiatan praktikum sebaiknya setiap prakyikan diberikan kesempatan seluruhnya untuk aktif dalam kegiatan pengamatan,
 
DAFTAR PUSTAKA

Anonymous a  .2010.berat-isi-tanah-dan-berat-jenis-tanah
.http://adekoer.wordpress.com/2010/05/03. Diakses tanggal 22 oktober 2010 jam 14.00 WIB

Anonymous b.2010. berat-isi-tanah-dan-berat-jenis-tanah http://adekoer.wordpress.com/2010/05/03/ diakses tanggal 22 oktober 2010 jam 18.29 WIB.


Anonymous  c .2010.kajian_pengaruh_bi_dan_bj_dalam_bidang_pertanian. http://freeebook.info.html. diakses tanggal 22 oktober 2010 jam 20.10 WIB


Darmawijaya, M. isa. 1997. Klasifikasi Tanah. Gadjah Mada University Press: Yogyakarta

Hakim. 1986. Dasar-Dasar Fisika Tanah. Jurusan Tanah Fakultas Pertanian UB:Malang

Hanafiah. Dasar-Dasar Ilmu Tanah.Jakarta, K. A. 2005.: Divisi Buku Perguruan Tinggi. PT. Raja

Madjid, A. 2007. Dasar-Dasar Ilmu Tanah. Bahan Ajar Online Fakultas Pertanian Unsri. http://dasar2ilmutanah.blogspot.com. Diakses tanggal 22 oktober 2010 jam 14.21 WIB.

Tim Dosen Jurusan Tanah FPUB. 2010. Panduan Praktikum Dasar Ilmu Tanah. Universitas Brawijaya. Malang